Cari Blog Ini

Rabu, 09 Maret 2011

"Acid and Alkali"

DASAR TEORI
Larutan dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu bersifat asam, basa dan netral (tidak asam dan tidak basa). Sifat larutan tersebut dapat ditunjukkan dengan menggunakan indikator asam – basa yaitu zat – zat warna yang akan menghasilkan warna yang berbeda dalam larutan asam dan basa. Misalnya lakmus merah dan lakmus biru.
Di bawah ini adalah indikator asam basa:
  • Lakmus merah
  • Lakmus biru
  • Metal merah
  • Metal jingga
  • Fenolftalein

o Sifat suatu larutan juga dapat ditentukan melalui pH nya, pH adalah suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan.

="font-family: inherit;">
o Larutan Asam : pH < 7 o Larutan Basa : pH > 7
o Larutan Netral : pH = 7
Ciri – ciri Asam dan Basa :

gEI/AAAAAAAAAEA/4lcdGkCns9c/s1600/beakers.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;">
  • o Asam
  • - rasanya masam
  • - bersifat korosif
  • o Basa
  • - rasanya pahit
  • - barsifat kaustik

Konsep tentang Asam dan Basa yang tetap diterima hingga sekarang ditemukan oleh Arrhenius pada tahun 1884.
a. Asam
Menurut Arrhenius, asam merupakan zat yang dalam air melepaskan ion H+, pembawa sifat asam adalah ion H+. jika asam Arrhenius dirumuskan dengan HxA, di dalam air asam itu akan mengalami ionisasi sebagai berikut.
HxA (aq) xH+ (aq) +Ax- (aq)
Jumlah ion H+ yang dilepaskan oleh tiap molekul disebut valensi asam, adapun ion negatif yang lepas disebut sisa asam.
b. Basa
Menurut Arrhenius, basa merupakan zat yang dalam air melepaskan ion OH-, basa merupakan hidroksida logam M(OH)x yang di dalam air membebaskan ion hidroksida (OH-) sesuai dengan persamaan reaksi berikut.
M(OH)x (aq) Mx+ (aq) + x OH- (aq)
Jumlah ion OH yang dilepaskan oleh tiap molekul disebut valensi basa.
Asam menurut Bronsted- Lowry
Asam merupakan spesi yang memberikan proton,sedangkan basa merupakan penerima proton hal itu berarti teori asam basa brondsted-Lowry di ajukan berdasarkan pemindahan proton.

Asam menurut G.N.Lewis

Asam adalah zat yang menerima sepasang elektron.Basa adalah zat yang dapat memberikan sepasang elektron.
Derajat keasaman (pH)
Indikator Tingkat Keasaman Suatu zat asam yang di masukkan ke dalam air akan mengakibatkan bertambahnya ion hidrogen (H+) dalam air dan berkurangnya ion hidroksida (OH- ). Sedangkan pada basa, akan terjadi sebaliknya. Zat basa yang dimasukkan ke dalam air akan mengakibatkan bertambahnya ion hidroksida (OH- ) dan berkurangnya ion hidrogen (H+).
Jumlah ion H+ dan OH- di dalam air dapat di gunakan untuk menentukan derajat keasaman atau kebasaan suatu zat. Semakin asam suatu zat, semakin banyak ion H+ dan semakin sedikit jumlah ion OH- di dalam air. Sebaliknya semakin basa suatu zat, semakin sedikit jumlah ion H+ dan semakin banyak ion OH- di dalam air.

Proses netralisasi

Apabila suatu larutan asam dengan larutan basa dicampurkan dalam suatu bejana, maka ion H+ (dari asam) akan bereaksi dengan ion OH- (dari 311 basa) membentuk air. Reaksi antara ion H+ dengan OH- tersebut dapat di tuliskan sebagai berikut. H+ + OH- air ini karena selain air, basil reaksi antara asam dan basa adalah suatu zat yang bersifat netral, yaitu zat yang tidak bersifat asam maupun basa. Zat netral yang di maksudkan di sini adalah garam. Mengingat reaksi netralisasi dapat menghasilkan garam, maka reaksi ini juga di kenal dengan istilah reaksi penggaraman. Secara sederhana, reaksi netralisasi atau reaksi penggaraman dapat di tuliskan sebagai berikut.
Contoh sederhana dari reaksi penggaraman adalah reaksi antara asam klorida (HC1) dengan natrium hidroksida (NaOH), yang akan membentuk natrium klorida NaCl (garam dapur) dan air. Pada dasarnya, reaksi penggaraman (netralisasi) sangat berguna bagi kehidupan manusia.
Reaksi netralisasi tidak hanya terbatas pada pembentukkan garam dan air. Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai prinsip atau reaksi netralisasi, termasuk dalam bidang kesehatan dan pertanian. Perhatikan contoh berikut ini : gas-gas sisa, baik yang berasal dari kendaraan bermotor atau pabrik, mengandung gas belerang dioksida dan nitrogen oksida.
Gas-gas ini dilepas ke udara sehingga menimbulkan polusi. Gas-gas tersebut juga larut dalam titik-titik air di awan sehingga membentuk larutan asam sulfat dan asam nitrat. Ketika terjadi hujan, larutan-larutan ini bercampur dan turun bersama hujan. Inilah yang dinamakan dengan hujan asam.

Hujan asam merugikan manusia dan lingkungan. Berikut adalah dampak yang ditimbulkan oleh hujan asam:
1. Hujan asam dapat menyebabkan matinya tumbuhan dan ikan. Asam yang terdapat dalam air hujan dapat bereaksi dengan mineral dalam tanah. Tumbuhan menjadi kekurangan mineral sehingga mati atau tidak tumbuh dengan baik. Hujan asam juga dapat melarutkan aluminium dari mineral dalam tanah dan bebatuan, kemudian menghanyutkannya ke sungai sehingga dapat meracuni ikan dan mahluk air lainnya.
2. Hujan asam yang bereaksi dengan logam dapat merusak jembatan, mobil, kapal laut, dan rangka bangunan. Hujan asam dapat merusak bangunan (gedung/ rumah) yang terbuat dari batu kapur.